Tujuan
dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang
berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal
RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian
diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana
dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam
satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem
yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu:
- FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi
- Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menghandle final stage
- Power Amplifier di tingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antena
- Catu daya (power supply) merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem
- Transmitter Control System memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan
- RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan dari output pemancar
- Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antena
FM Exciter
Jantung
dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter
adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan
satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC.
Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband
amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat berikutnya.
Direct
FM merupakan teknik modulasi dimana frekuensi dari oscilator dapat
diubah sesuai dengan tegangan yang digunakan. Seperti halnya oscilator,
disebut voltage tuned oscilator (VTO) dimungkinkan oleh perkembangan
dioda tuning varaktor yang dapat merubah kapasitansi menurut perubahan
tegangan bias reverse (disebut juga voltage controlled oscillator atau
VCO).
Kestabilan
frekuensi dari oscillitor direct FM tidak cukup bagus, untuk itu
dibutuhkan automotic frekuensi control system (AFC) yang menggunakan
sebuah kristal oscillator stabil sebagai frekuensi referensi. Komponen
AFC berperan sebagai pengatur frekuensi yang dibangkitkan oscillator
lokal untuk dicatukan ke mixer, sehingga frekuensi oscillator menjadi
stabil.
Penguat Mikropon dengan Kompresor Tingkat Nada Dinamik
Pada
rancangan ini transistor BC547C berlaku sebagai penguat awal sebesar 20
dB untuk sinyal dari mikropon. Tegangan kolektornya mengeset level
tegangan DC untuk input op-amp sebesar kurang lebih setengah dari
tegangan catu.
Output
sinyal audio dari op-amp disearahkan oleh diode D1 dan D2 yang mencatu
kapasitor C1 dan C2 berturut-turut positif dan negatif. Beda tegangan
antara C1 dan C2 menimbulkan pembuangan muatan yang melewati R3, D3, D4,
dan R4. Kapasitor C3 dan C4 mempunyai fungsi ganda yaitu mengurangi
riak-riak AC dari arus melalui D3 dan D4 dan menyediakan pembumian
(ground) untuk pembagi tegangan yang terdiri atas R5 dan impedansi dari
dioda D3 dan D4 ( paralel ). Impedansi pada kedua dioda tersebut
bergantung pada besarnya pembuangan muatan oleh kapasitor C1 dan C2 yang
melewati kedua dioda ini. Semakin besar arus pada rangkaian dioda,
semakin kecil impedansinya, dan berati semakin kecil pula tegangan input
untuk op-amp pada pin noninverting (positif).
Penerima Radio FM
Rx adalah
kependekan dari “Receive” atau penerima. Semua radio mempunyai titik
minimal, dimana jika sinyal yang diterima lebih rendah dari titik
minimal tersebut maka data yang dikirim tidak dapat di terima. Titik
minimal sensitifitas RX didefinisikan dalam dBm atau W.
Bagi sebagian besar
radio, sensitifitas RX di definisikan sebagai level dari Bit Error Rate
(BER). Biasanya kita mengunakan standard Bit Error Rate (BER) sama
dengan 10^-5 (99.999%).
Pada peralatan WiFi,
sensitifitas penerima ini biasanya dalam range -79 sampai -80-an dBm.
Biasanya sinyal yang di terima lebih tinggi dari sensitifitas penerima
dan akan berubah-ubah tergantung pada banyak factor.
Noise / derau harus jauh
lebih rendah dari sensitifitas penerima. Para peralatan WiFi, noise /
derau biasanya sekitar -90 sampai -96 dBm. Noise di definisikan sebagai
sinyal yang tidak kita inginkan yang di terima oleh pesawat penerima
kita.
GelombanggRadio
Seperti yang telah diketahui bahwa sistem radio yang
kita kenal ada dua macam, yaitu pemancar (transceiver) dan penerima
(receiver). Pemancar digunakan untuk menampung dan mengolah segala
informasi yang dibutuhkan (berupa musik, komunikasi dan lain-lain) untuk
kemudian diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan dipancarkan
keudara melalui sistem pemancar (antena). Penerima berfungsi untuk
menerima gelombang yang dipancarkan oleh pemancar untuk kemudian memilih
dan mengubahnya menjadi informasi yang dapat didengar sesuai dengan
suara yang ditangkap oleh sistem penerima.Jadi gelombang radio adalah
sebagai pembawa informasi dari pemancar ke penerima.
Bandgfrequensi
Gelombang elektromagnetik
(gelombang radio) yang dipancarkan ke udara melalui antena pemancar akan
memiliki kecepatan, frequensi dan panjang gelombang tertentu.Gelombang radio yang dipancarkan di udara ini secara bersamaan akan bertemu dengan gelombang elektromagnetik lainnya, sehingga tidak menghilangkan kemungkinan akan terjadi saling mengganggu. Untuk mengatasi hal ini dilakukan alokasi frequensi menurut masing-masing jalur yang digunakan. Secara internasional, pembagian alokasi frequensi radio itu meliputi 10kHz sampai 40GHz, atau terbagi dalam 7 daerah frequensi.
Propagasijgelombangkradio
Propagasi gelombang radio hampir
terjadi pada semua daerah frequensi, baik frequensi rendah maupun
frequensi sangat tinggi. Dan propagasi gelombang elektromagnetik
(gelombang radio) itu dapat berupa gelombang langsung, gelombang
pantulan bumi, gelombang troposfir, gelombang pembiasan troposfir,
gelombang pemancaran trofosfir, gelombang pantulan ionosfir maupun
gelombang pemancaran ionosfir.Ionosfir merupakan lapisan partikel-partikel gas bermuatan listrik dan berada di sekeliling bumi meluas dari 60 mil sampai 250 mil di atas permukaan bumi, sedangkan troposfir berada dibawahnya.
Gelombang Langsung adalah gelombang yang berasal dari pemancar yang langsung diterima oleh antena penerima tanpa terhalang sedangkan Gelombang Pantulan Tanah
adalah gelombang yang diterima antena penerima yang berasal dari tanah akibat pancaran
Fading
Fading yaitu pengaruh naik turunnya isyarat radio ketika sampai pada penerima, sehingga daya yang bisa dihasilkan oleh penerima menjadi tidak stabil, kadang kuat dan kadanYlemah.
Peristiwa terjadinya fading
sebenarnya akibat isyarat langsung dan tak langsung. Bila keduanya
sampai pada penerima dalam keadaan yang sefasa, keduanya akan saling
memperkuat,sehinggahdayahterimahpesawathakanhmenjadihbagus. Fading yaitu pengaruh naik turunnya isyarat radio ketika sampai pada penerima, sehingga daya yang bisa dihasilkan oleh penerima menjadi tidak stabil, kadang kuat dan kadanYlemah.
Keadaan sebagaimana di atas sebenarnya karena pengaruh perubahan lapisan E dan F. Kedua lapisan ini umumnya dalam kondisi tidak tetap, selalu berubah-ubah setiap saat. Perubahan itu jelas mempengaruhi jalannya gelombang radio. Akibatnya kedua gelombang itu senantiasahsalinghberubahhfasahterhadaphsatuhsamahlain.
BentukkTranceiver
Suatu kelompok amatir hanya menggunakan operasi radionya melalui stasiun relai (repeater), sehingga perangkatnya disesuaikan dengan kegunaan tersebut. Pada pengoperasiannya hanya diperlukan sistem modulasi frequensi dengan daya pancar antara 1 sampaiD10FW.
Untuk antena rumah, digunakan antena dengan pola radiasi berbentuk lingkaran seperti antena ground-plane atau antena Yagi yang lebih terarah, maka diperlukan rotor antena. Yang cukup baik adalah sekumpulan pemancar yang menggunakan beberapa antena YagiGatauYmenggunakanhantenahomnidirectionalg(polahradiasiksegalaharah).
Kelompok kedua dari pencinta radio amatir adalah kelompok yang tidak puas operasi relai. Amatir ini tidak menginginkan frequensi yang tetap, tetapi dapat memilih frequensi dengan bebas didalam jalur 2-m, yaitu 144 sampai 146 MHz. Dengan demikian, selain menggunakan sistem Frequensi Modulasi (FM) dapat juga dengan sistem Single Side Band (SSB), dalam banyak kasus diperlukan daya pancar Radio frequensi (RF) sebesar 10 sampai 25 W. Bila kita cukup puas dengan daya pancar sampai 3 W, maka perangkat dapat dioperasikan dalam rumah dengan catu daya ringan atau dengan baterai. Selain kemungkinan bekerja dengan stasiun relai Frequensi Modulasi (FM), Single Side Band (SSB) dapat menggunakan saluran pemancar sendiri. Pemakaian seperti ini sangat menguntungkan untuk daerahFpegunungan.
Kelompok ketiga dalam bentuk transceiver adalah kelompok dengan pesawat yang secara teknik cukup canggih. Dari segi penerimaan digunakan konverter yang dapat memperkecil desah. Kebanyakan digunakan penguat Intermedia Frequensi (IF) untuk transceiver. Sistem FM (Frequensi Modulasi) tidak digunakan dalam sistem ini karena hampir seluruh transceiver High Frequensi (HF) hanya digunakan pada sistem Single Side Band (SSB) dan Continuous Wave (CW). Pada pemancar dipasang transceiver High Frequensi (HF) dari 28 sampai 30 MHz kejalur 2-m selebar 2 MHz (144-146 MHz). Daya keluaran yang dihasilkan antara 100 sampai 500 W atau lebih.
Amatir
radio dengan peralatan stasiun 2-m biasanya mempunyai hubungan luas
dalam Single Side Band (SSB) dan Continuous Wave (CW). Dengan antena
yang sesuai, hubungan radio juga memungkinkan melalui satelit atau
melalui bulan sebagai reflektornya yang disebut hubungan Earth-Mon-Earth
(EME). Radio amatir yang mengoperasikan sistem seperti ini lebih
sedikit dibanding dengan stasiun radio relai.
Komunikasi gelombang langit semula hanya digunakan melalui Continuous Wave (CW), saat ini dimungkinkan juga melalui pengiriman Single Side Band (SSB). Jarak yang dapat dilalui antara 1000 dan 2000 km. Hasil serupa dapat juga dicapai melalui teknik “Meteor-Scatter”. Dimana meteor berfungsi sebagai reflektor. Pada teknik penghubungan ini, harus tersedia daya pancaran yang cukup besar (950 sampai 1000 W). Jika dibandingkan denganHsistemGpemantulankgelombangklangit,kperbedaannyahcukuphjauh.
Meningkatnya penggemar komunikasi di jalur 11-m disebabkan oleh karena harga perangkatnya cukup murah dan dapat dibeli tanpa memerlukan ujian lisensi khusus. Akan tetapi fasilitas yang diperoleh tidak dapat dibandingkan dengan amatir radio 2-m atau 11-m yang berlisensi. Dengan memiliki lisensi, amatir radio dapat mempunyai radio dengan daya pancar lebih tinggi pada jalur High Frequensi (HF), Very High Frequensi (VHF
RangkaianlPadapMasing-masing[Tingkat[Penerima
Empat puluh sampai lima puluh
tahun yang lalu, dibutuhkan tabung hampa untuk merakit pre-amplifie,
Amplifier Audio Frequensi (AF), atau untuk merakit pemancar AM
(Amplitude Modulation). Peralatan radio amatir seperti itu, saat ini
sudah tidak digunakan. Saat ini penerima harus mempunyai kepekaan dan
selektivitas yang tinggi, ketetapan modulasi silang. Frequensi cermin
pada penerima dan dituntut sekurang-kurangnya mempunyai sistem Frequensi
Modulasi (FM), Single side Band (SSB), dan Continuous Wave (CW). Untuk
pemancar selain mempunyai daya keluaran tinggi juga stabilitas yang
baik, dan ketetapan penyetelan dari seluruh sistem di atas. Selain itu,
kita juga sering menginginkan pengadaan catu daya universal, tampilan
frequensi digital dan sistem pelayanan pemakaian yang canggih serta
bentuk “Millitarry-Look”, S-meter pada penerima, dan tampilan daya
keluaranGpadaGpemancar.AntenapMultibandpHF
Telah lebih dari 40 tahun dipole G5RV dikenal di dunia sebagai antena multiband HF (High Frequensi). Untuk kerja yang baik, tidak terlalu panjang, murah, praktis dan serba-guna adalahhalasanhmengapahantenahinihmenjadigpopuler.
Dirancang pertama kali pada tahun 1946 oleh Louis Varney, callsign G5RV, seorang amatir radio Inggris (wafat 28 Juni 2000 pada usia 89 tahun). Praktis karena panjang bentangan hanya 102 feet dan pada tengahnya diberi “matching section” berupa “open wire” sepanjang 34 feet kebawah. Dengan adanya interaksi antara “radiating section” dan “matching section” membuat antena ini mudah untuk di “match” pada semua band dari 80 sampai 100 meter dengan bantuan antena tuner yang sederhana sekalipun. Walaupun ukurannya lebih pendek, tetapi jangkauannya setara dengan dipole pada band 80 dan 40 meter. Untuk jarak jauh mempunyai 4 sampai 6 “low angle lobes” yang mencakup seluruh arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar